IMF mencatat rata-rata pendapatan tiap orang Singapura dalam setahun mencapai 61.567 dollar AS (sekitar Rp 601,32 juta). Jumlah tersebut meningkat 2 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan pendapatan itu, Singapura mengungguli 4 negara di bawahnya, Norwegia, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan Swiss.
Norwegia sebagai pesaing terdekat terpaut tipis dengan 56.663 dollar AS. Sementara itu, Amerika Serikat masih bercokol di posisi lima besar meskipun negara ini dirundung kelesuan ekonomi.
Dalam riset itu, IMF juga memprediksi kekayaan orang Singapura akan terus meningkat hingga mencapai US$ 77.000 di tahun 2018. Di sisi lain, Pemerintah Singapura terus memperkokoh posisinya sebagai hub bisnis konglomerasi internasional untuk menarik berbagai perusahaan multinasional menanamkan modalnya negeri Merlion ini.
Fenomena lain yang juga menjadi perhatian IMF adalah semakin dibidiknya Singapura sebagai "tax haven". Dengan pajak yang relatif rendah, orang superkaya dari berbagai belahan dunia memilih hijrah dan tinggal di Singapura. Pendiri Facebook Eduardo Saverin dan pengusaha properti Australia Brett Blundy merupakan sekian dari banyak contoh.
Selain itu, diprediksi dalam rentang waktu 10 tahun ke depan, Singapura akan mengalahkan Swiss sebagai pusat orang-orang kaya menyimpan harta kekayaannya.