Jakarta - Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati kembali masuk dalam jajaran 'The World's Most Powerful Women
2013 atau 'Wanita Paling Berpengaruh di 2013' versi Forbes. Direktur
Bank Dunia ini menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia yang masuk
dalam jajaran tersebut. Hebat!
Seperti dikutip dari situs resminya, Kamis (23/5/2013), Forbes menulis Sri Mulyani merupakan wanita paling senior yang duduk di bank dunia sejak Mei 2010 sebagai Direktur. Ia mengawasi negara-negara di bagian Asia dan Afrika, Amerika Latin hingga Timur Tengah. Sri Mulyani juga pernah berhasil membawa Indonesia bertahan dari 'serangan' krisis keuangan global tanpa 'cedera' sedikitpun ketika menjadi Menteri Keuangan.
Sebagai catatan Forbes di 2013, Bank Dunia berhasil memberikan tekanan kepada Bangladesh untu merombak undang-undang tenaga kerja ketika serangkaian kecelakaan hingga menyebabkan kematian terjadi di negara tersebut.
Ketika duduk di Bank Dunia, Sri Mulyani pernah menyampaikan sebuah opininya tentang bagaimana kemiskinan tidak bisa diberantas tanpa pemerintahan yang baik. Artikel ini tertuang pertama kali di Thomson Reuters Foundation-TrustLaw pada 16 Mei 2013 dan dipublikasikan juga dalam situs resmi bank dunia.
Sri Mulyani awalnya bercerita tentang keyakinan Bank Dunia yang ingin mengakhiri kemiskinan di seluruh dunia pada tahun 2030. Namun pada bagian opini Sri Mulyani, kemiskinan salah satunya bisa diberantas jika memang pemerintahan di setiap negara bebas korupsi.
"Hal-hal yang dibutuhkan cukup banyak dalam mengakhiri kemiskinan, yakni pertumbuhan yang kuat, investasi yang cukup di sektor infrastruktur, peningkatan produktivitas pertanian, lingkungan bisnis yang baik, pekerjaan, pendidikan yang lebih baik dan kesehatan yang berkualitas," jelasnya.
"Hal ini perlu didukung oleh sebuah pemerintahan yang bebas korupsi. Tanpa pemerintahan yang lebih baik, maka tidak akan mungkin mengangkat 1,2 miliar orang yang hidup di bawah garis kemiskinan," imbuh Mantan Menkeu Indonesia ini.
Sri Mulyani mengungkapkan, ada seorang pejabat dari negara berpendapatan menengah yang mengatakan kepadanya bahwa untuk mencapai kemakmuran bersama sangat sulit. Karena, pertumbuhan kelas menengah yang memiliki harapan tinggi menjadi kecewa ketika negaranya korupsi dan kurang pelayanan. "Hal ini membuat mereka kurang bersedia untuk mendukung negaranya," tegas Sri Mulyani.
"Paling pedih memang dengan kelas menengah. Pada tingkat tertentu hal ini menjadi berita baik karena para kelas menengah ingin menuntut pelayanan yang lebih baik tetapi mereka kurang toleran terhadap korupsi dan pemerintahan yang buruk," katanya lagi.
Sri Mulyani memang kembali ramai dibicarakan di Indonesia setelah pihak KPK jauh-jauh rela datang untuk memeriksa mantan Menkeu tersebut sebagai saksi terkait kasus Bank Century. Entah apa hasil KPK, namun Sri Mulyani di bawah Bank Dunia terus menerus menyuarakan anti korupsi dan tetap berpegang teguh memberantas kemiskinan di dunia. Selamat, Sri Mulyani.
sumber | http://unikasli.blogspot.com/ | http://finance.detik.com/read/2013/05/23/095454/2253669/68/hebat-sri-mulyani-kembali-masuk-jajaran-wanita-paling-berpengaruh-di-dunia?f9911023
Seperti dikutip dari situs resminya, Kamis (23/5/2013), Forbes menulis Sri Mulyani merupakan wanita paling senior yang duduk di bank dunia sejak Mei 2010 sebagai Direktur. Ia mengawasi negara-negara di bagian Asia dan Afrika, Amerika Latin hingga Timur Tengah. Sri Mulyani juga pernah berhasil membawa Indonesia bertahan dari 'serangan' krisis keuangan global tanpa 'cedera' sedikitpun ketika menjadi Menteri Keuangan.
Sebagai catatan Forbes di 2013, Bank Dunia berhasil memberikan tekanan kepada Bangladesh untu merombak undang-undang tenaga kerja ketika serangkaian kecelakaan hingga menyebabkan kematian terjadi di negara tersebut.
Ketika duduk di Bank Dunia, Sri Mulyani pernah menyampaikan sebuah opininya tentang bagaimana kemiskinan tidak bisa diberantas tanpa pemerintahan yang baik. Artikel ini tertuang pertama kali di Thomson Reuters Foundation-TrustLaw pada 16 Mei 2013 dan dipublikasikan juga dalam situs resmi bank dunia.
Sri Mulyani awalnya bercerita tentang keyakinan Bank Dunia yang ingin mengakhiri kemiskinan di seluruh dunia pada tahun 2030. Namun pada bagian opini Sri Mulyani, kemiskinan salah satunya bisa diberantas jika memang pemerintahan di setiap negara bebas korupsi.
"Hal-hal yang dibutuhkan cukup banyak dalam mengakhiri kemiskinan, yakni pertumbuhan yang kuat, investasi yang cukup di sektor infrastruktur, peningkatan produktivitas pertanian, lingkungan bisnis yang baik, pekerjaan, pendidikan yang lebih baik dan kesehatan yang berkualitas," jelasnya.
"Hal ini perlu didukung oleh sebuah pemerintahan yang bebas korupsi. Tanpa pemerintahan yang lebih baik, maka tidak akan mungkin mengangkat 1,2 miliar orang yang hidup di bawah garis kemiskinan," imbuh Mantan Menkeu Indonesia ini.
Sri Mulyani mengungkapkan, ada seorang pejabat dari negara berpendapatan menengah yang mengatakan kepadanya bahwa untuk mencapai kemakmuran bersama sangat sulit. Karena, pertumbuhan kelas menengah yang memiliki harapan tinggi menjadi kecewa ketika negaranya korupsi dan kurang pelayanan. "Hal ini membuat mereka kurang bersedia untuk mendukung negaranya," tegas Sri Mulyani.
"Paling pedih memang dengan kelas menengah. Pada tingkat tertentu hal ini menjadi berita baik karena para kelas menengah ingin menuntut pelayanan yang lebih baik tetapi mereka kurang toleran terhadap korupsi dan pemerintahan yang buruk," katanya lagi.
Sri Mulyani memang kembali ramai dibicarakan di Indonesia setelah pihak KPK jauh-jauh rela datang untuk memeriksa mantan Menkeu tersebut sebagai saksi terkait kasus Bank Century. Entah apa hasil KPK, namun Sri Mulyani di bawah Bank Dunia terus menerus menyuarakan anti korupsi dan tetap berpegang teguh memberantas kemiskinan di dunia. Selamat, Sri Mulyani.
sumber | http://unikasli.blogspot.com/ | http://finance.detik.com/read/2013/05/23/095454/2253669/68/hebat-sri-mulyani-kembali-masuk-jajaran-wanita-paling-berpengaruh-di-dunia?f9911023
Tag :
Wanita