Arunima Shinha (26 tahun) menjadi perempuan pertama yang mencapai puncak Everest. Ia mendaki gunung tertinggi di dunia tersebut dengan kondisi satu kaki. Perempuan India ini kehilangan kaki kirinya akibat tertabrak kereta dua tahun lalu.
Dengan kaki buatan, Shinha membutuhkan 17 jam untuk mencapai puncak Everest. Namun, ia menghabiskan hampir dua bulan untuk melakukan persipan di Selatan India dan Nepal.
"Dia berjalan lambat karena kondisi fisiknya. Tapi kekuatan mental dan staminanya luar biasa," Dawa Sherpa, general manager Asian Trekking, seperti dilansir Wall Street Journal, Kamis (23/5).
Asian Trekking merupakan perusahaan yang membiayai perjalanan Shinha. Untuk mencapai puncak, Shinha dibantu oleh tiga sherpa (pendamping).
Shinha yang berasal dari Lucknow, Uttar Pradesh, kehilangan kaki kirinya 11 April 2011. Ia hendak ke Delhi untuk mendaftar ke sebuah perusahaan keamanan milik negara. Ketika itu, pencopet mendorongnya ke trek kereta.
Kerabat dekat Shinha Om Prakash mengatakan, keinginan untuk naik ke gunung setinggi 8.848 meter tersebut muncul ketika ia dirawat di rumah sakit.
"Dia tak ingin membiarkan dunia mengasihaninya setelah tragedi itu. Dia ingin membuktikan dirinya. Dia ingin meraih prestasi ini, dan yang bisa kami lakukan hanya mendukungnya," katanya.
Dengan kaki buatan, Shinha membutuhkan 17 jam untuk mencapai puncak Everest. Namun, ia menghabiskan hampir dua bulan untuk melakukan persipan di Selatan India dan Nepal.
"Dia berjalan lambat karena kondisi fisiknya. Tapi kekuatan mental dan staminanya luar biasa," Dawa Sherpa, general manager Asian Trekking, seperti dilansir Wall Street Journal, Kamis (23/5).
Asian Trekking merupakan perusahaan yang membiayai perjalanan Shinha. Untuk mencapai puncak, Shinha dibantu oleh tiga sherpa (pendamping).
Shinha yang berasal dari Lucknow, Uttar Pradesh, kehilangan kaki kirinya 11 April 2011. Ia hendak ke Delhi untuk mendaftar ke sebuah perusahaan keamanan milik negara. Ketika itu, pencopet mendorongnya ke trek kereta.
Kerabat dekat Shinha Om Prakash mengatakan, keinginan untuk naik ke gunung setinggi 8.848 meter tersebut muncul ketika ia dirawat di rumah sakit.
"Dia tak ingin membiarkan dunia mengasihaninya setelah tragedi itu. Dia ingin membuktikan dirinya. Dia ingin meraih prestasi ini, dan yang bisa kami lakukan hanya mendukungnya," katanya.
Tag :
Wanita