Ancaman Ketua RT dan RW Jika Gang Dolly Ditutup
Hari ini Pemkot Surabaya memastikan Gang Dolly dan Jarak ditutup.
Para penghuni Gang Dolly dan Jarak, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur, siap melawan aparat yang akan menutup lokalisasi di tempat itu.
Lima Ketua Rukun Warga yang terdapat lokalisasi yaitu, RW 03, 06, 10, 11, dan RW 12, akan meletakkan jabatannya jika Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tetap menutup lokalisasi hari ini, Rabu 18 Juni 2014.
Tohari, Ketua RW 11 mengatakan, dia dan empat ketua RW serta seluruh ketua RT yang ada di wilayah masing-masing telah sepakat akan berada di barisan warga, mucikari, pekerja seks komersial dan tokoh lain yang menolak penutupan Gang Dolly.
"Kami sudah sepakat akan meletakkan jabatan kita semua sebagai RW dan RT jika mereka (Pemkot Surabaya) memaksa. Kami juga akan menolak semua aturan dari pemerintah," Tohari menegaskan.
Menurut Tohari, jika tanpa ketua RW dan RT, maka aturan dan kontrol sosial yang berlaku dalam masyarakat dengan sendirinya ikut hilang. Bisa dipastikan, jika itu terjadi maka urusan administrasi warga sekitar lokalisasi tidak akan berjalan. Tanpa aturan dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
"Pemerintah juga tidak peduli dengan warganya, kenapa kita juga harus peduli," kata dia.
Hari ini Pemkot Surabaya memastikan Gang Dolly dan Jarak ditutup. Risma, selaku Wali Kota Surabaya akan membangun gedung multifungsi di area Dolly dan Jarak.
Namun, sebagian warga menolak rencana Risma. Warga minta lokalisasi warisan Tante Dolly (asal Belanda) itu tetap ada.
Pantauan VIVAnews hingga pagi ini belum ada gerakan dari petugas mengarah ke Dolly. Sebaliknya, di Gedung Islamic Center, tempat akan dilaksanakannya Deklarasi Penutupan Lokalisasi Dolly dan Jarak, puluhan polisi bersiaga.
Berdasarkan informasi, deklarasi penutupan di Islamic Center juga dibarengi penyerahan sumbangan untuk mucikari dan PSK. Acara itu rencananya akan dihadiri Menteri Sosial Assegaf Al Jufri.
Di Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo, siang nanti juga digelar pembacaan doa keselamatan untuk bangsa. Dihadiri sekitar empat ribu orang yang terdiri dari kiai, ulama dan tokoh masyarakat.
sumber | digali.blogspot.com