Bagi Arnesen, sepakbola Belanda bukanlah hal yang asing. Semasa bermain, dia pernah memperkuat Ajax dan PSV. Ketika sudah gantung sepatu, dia pernah menjabat sebagai Direktur Olahraga dari PSV.
Van Gaal menerapkan formasi yang tidak biasa kala menghadapi Spanyol. Sebagai orang yang menggemari formasi 4-3-3, Van Gaal juga dikenal sebagai manajer yang fleksibel. Oleh karenanya, dia tidak ragu meninggalkan 4-3-3 dan memakai 5-3-2 kala menghadapi Spanyol --yang dalam terapannya bisa juga berubah menjadi 3-5-2.
Taktik Van Gaal juga tidak hanya terletak pada formasi yang dia pasang. Manajer berusia 62 tahun tersebut juga menyuruh Robin van Persie dan Arjen Robben untuk bergantian menjadi pemain yang berada di dalam kotak penalti secara cair. Dia juga memainkan pemain-pemain dengan work rate tinggi, seperti Nigel De Jong, untuk merusak serangan Spanyol.
"Louis van Gaal telah melakukan sesuatu yang tidak pernah dipikirkan manajer lain. Dia mengubah sistem yang amat dibanggakan oleh Belanda: 4-3-3," ujar Arnesen di Guardian.
"Saya pikir, itu langkah yang sangat berani. Karena sistem itu seperti sudah disucikan di Belanda."
"Bermain dengan 5-3-2, yang mana amat defensif dan sangat mengandalkan serangan balik, sungguh tak bisa dipercaya. Dia menunjukkan keberanian, dan dia tahu apa yang dia lakukan, karena mereka menang 5-1."
Belanda akan menghadapi Australia pada laga kedua Grup B, Rabu (18/6/2014) malam WIB. Menarik ditunggu, apakah Van Gaal akan menggunakan formasi dan taktik serupa atau justru akan mengubahnya.
sumber | digali.blogspot.com
Tag :
Olahraga